PENYEBAB RUSAKNYA PERSAHABATAN
Sahabat itu
sangat berarti. Setahu saya, semua orang hebat punya sahabat dekat. Namun
terkadang persahabatan bisa retak bahkan kemudian saling bermusuhan. Untuk itu,
pegang eratlah sahabatmu. Ingat pesan Imam Syafei: “Apabila kalian memiliki
sahabat (yang membantumu dalam kebaikan dan ketaatan) maka genggam eratlah
tangannya. Karena mendapatkan sahabat itu sulit, sedang berpisah dengannya itu
mudah”.
Sahabat bukanlah teman biasa, teman perjalanan, teman sekolah, teman
kuliah atau teman bekerja semata. Ia lebih dari sekedar teman, dalam bahasa
gaulnya sahabat itu soulmate, belahan jiwa satu dengan yang lainnya. Sahabat saling support satu dengan yang lainnya, bukan hanya
urusan bisnis tetapi juga pribadi dan rumah tangga.
Hal-hal yang bisa merusak
persahabatan banyak loh. Mau tahu? Berikut penjelasannya:
- Pertama, prasangka. Ketahuilah,
sebagian besar buruk sangka itu merusak saling percaya satu dengan yang
lainnya. Biasakan bicara menggunakan data, fakta dan apa yang terucap. Bukan
dari analisa, mengira-ngira, dan berprasangka. Kita manusia biasa yang tidak
bisa membaca isi kepala dan isi hati manusia dengan sempurna. Jangan “sok tahu”
dengan mengatakan ini dan itu tentang isi hati dan pikiran orang lain, apalagi
dia sahabat Anda. Komunikasikan apabila ada yang kurang berkenan dengan sahabat
Anda, bukan dengan sangkaan. Saya jadi mengerti mengapa di dalam kitab suci agama
saya (Islam) ada pengingat dari Allah swt “sebagian dari buruk sangka itu
adalah dosa”.
- Kedua,
lemahnya etika dan integritas. Segala sesuatu terjaga karena ada etika,
sayangnya tidak semua etika itu tertulis dan setiap orang punya kepekaan yang
sama. Etika itu ada dan terasa, maka kita perlu belajar tentang cita rasa etika
agar tidak mudah melanggarnya. Begitu pula kita semua perlu menjaga integritas
apabila persahabatan ingin bertahan lama. Jangan biasa melanggar janji dan
komitmen. Jangan terbiasa berbeda antara yang terucap dengan apa yang ada di
dalam pikiran dan hati Anda.
- Ketiga, bersaing di “medan” yang sama. Ada beberapa orang yang bersahabat karena punya bisnis yang sama. Di perjalanan, salah satunya mengundurkan diri dan kemudian melakukan bisnis yang relatif sama, baik dari segi produk, proses, dan target pasarnya. Kejadian seperti ini bisa mencederai persahabatan. Apakah tidak boleh bisnis yang sama? Tentu boleh, tetapi carilah pembedanya yang tidak membuat “tabrakan” dengan sahabat Anda. Khususnya berbeda dalam produk atau target market yang Anda bidik. Saya sangat takut kehilangan sahabat dan terus mengasah diri melapangkan hati agar kualitas persahabatan semakin meninggi. Saya berharap para sahabat saya nyaman dan senang punya sahabat seperti saya. Dan kelak di akherat saya berharap kepada sahabat saya “Jika esok tak kau temukan aku di surga, carilah aku di neraka dan mohonlah kepada Allah swt untuk memindahkan aku ke Surga.”
Padang Pariaman, -- November 2018
@amrhy_02
@amrhy_02
No comments:
Post a Comment